Janji Allah dalam Ujian Tes Semester dan Tahapan Kehidupan

Janji Allah yang terkait rezeki makhluk hidup tertuang dalam (QS Hud [11] ayat 6), ” Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi ini melainkan Allah lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpananya. Semuanya tertulis dalam kitab nyata (Lauh Mahfuzh).”
(Perry park, 26 november 2014, Disampaikan oleh Ukhti Rusyda Ummu Madina, MT Raudhatul Ilmi)

Renungan

Percaya dan yakin akan janji Allah adalah bentuk refleksi keimanan seorang muslim. Namun faktanya kaum muslimin masih ada yang merasa kurang yakin dan kurang sabar terhadap janji Allah yang tercantum dalam Al-quran dan sunnah Rasulullah SAW.

Dalam menyikapi masalah kehidupannya, orang memiliki beragam tindakan untuk memecahkannya. Ada yang mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati. tidak sedikit orang yang curhat di jejaring sosial seperti facebook atau twitter, tak peduli apakah itu aib atau bukan.

Yang paling menyedihkan adalah tidak sedikit di antara kaum muslimin yang masih saja percaya kepada dukun dan peramal. Sehingga tatkala ia memiliki masalah, yang pertama kali terbetik dalam hatinya adalah segera mendatangi dukun untuk mencari solusi. Mereka lupa akan adanya janji Allah sang pencipta yang akan senantiasa memberi jalan keluar dari kesusahan yang dialami manusia.

Firman Allah SWT: “……..barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan. Dan diberikan rezeki kepadanya dari jalan yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya”. (QS. At-thalaq 2-3)

Janji Allah yang terkait rezeki makhluk hidup tertuang dalam (QS Hud [11] ayat 6), ” Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi ini melainkan Allah lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpananya. Semuanya tertulis dalam kitab nyata (Lauh Mahfuzh).”

Berikut ini adalah kisah-kisah manusia yang begitu besar keyakinannya akan terpenuhinya janji Allah SWT ;

1. Kisah Ibunda Nabi Musa


Allah SWT mengabadikan kisah mereka di dalam al-qur’an surat Al-Qashash ayat 7- 13:

  •      “Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” (Al-Qashash: 7)
  •      “Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun untuk (akhirnya) menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka (sendiri). Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.” (Al-Qashash: 8)
  •      “Dan berkatalah istri Fir’aun: “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari.” (Al-Qashash: 9)
  •      “Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang beriman.” (Al-Qashash: 10)
  •      “Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: “Ikutilah dia” Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedangkan mereka tidak mengetahuinya.” (Al-Qashash: 11)
  •      “Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: “Maukah kalian aku tunjukkan sebuah keluarga yang akan dapat memeliharanya untuk kalian dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” (Al-Qashash: 12)
  •      “Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (Al-Qashash: 13).

2. Kisah Keluarga Yasir


Kesabaran luar biasa dari Yasir, Sumayyah dan Ammar radiallahuanhum, saat mendapatkan siksaan yang luar biasa berat dari Abu Jahal. Namun tidak menggoyahkan keimanan mereka karena yakin akan janji Allah SWT .

     “Terimalah khabar yang baik wahai keluarga Ammar, kerana tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah syurga” (Dipetik dari Thabaqat Ibnu Sa’ad, 3/249; Majma’ Az-Zawaid, 9/293; Tarikhul Islam Adz-Zahaby, 3/572).

     Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah telah memberi dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang kerana Allah, lalu mereka membunuh dan terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam kitab Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”. (QS.At-Taubah: 111)

3. Kisah Umar ibn khattab yang mengomentari surat al-Baqarah ayat 249 .


“…..Berapa banyak terjadi golongan sedikit dapat mengalahkan golongan banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yg sabar .”

Ayat ini turun di Makkah, dan janji Allah ini terbukti saat terjadi Perang Badar (bulan Ramadhan 2 H) dimana Rasulullah dan kaum mukminin telah hijrah ke Madinah. Saat perang inilah kaum mukminin yang jumlahnya 1 berbanding 3 dengan pasukan Quraisy, namun mampu memperoleh kemenangan dengan izin Allah SWT.


4. Peristiwa Hijrahnya Rasulullah SAW


Saat peristiwa ini, rumah Rasulullah telah dikepung oleh pemuda- pemuda pilihan kafir Quraisy yang berencana untuk membunuhnya. Sebelum keluar dari rumahnya, beliau menyuruh Ali bin Abi thalib tidur di tempat tidur rasulullah. Dengan penuh keyakinan beliau keluar rumah dengan membaca (QS. Yasin ayat 9), yang artinya; “ dan kami jadikan dihadapan mereka dinding/sekatan dan di belakang mereka dinding (pula), lalu kami tutup pandangan mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”. Dengan izin Allah beliau bisa keluar dari rumah tanpa terlihat oleh kafir Quraisy

Dari kisah- kisah diatas terbukti bahwa janji Allah SWT pasti ada, tidak ada yang tidak mungkin terjadi didunia ini selain kehendak dan ketentuan dari allah sang pencipta semata, kita sebagai manusia hanya meyakini dengan seyakin-yakinnya hanya Allah swt lah penolong kita bukan yang lainnya.

1. Keimanan Kepada Allah


♦ Memahami makna dari kalimat syahadatain; “asyhadu anlailahaillah waasyhadu anna Muhammad rasulullah.”

     Syahadat ” tauhidàtauhidullahà” bersaksi tiada Illah selain Rabbul a’lamin.
     “Illahà alma’bud” (sesembahan; Dzat yang diibadahi).
     Syahadat “tauhidà” kesaksian bahwa tidak ada sesuatu apapun yang berhak, wajib, dan layak diibadahi (disembah) selain Allah SWT.
     Ibadahà Taat kepada Allah, tunduk kepada-Nya serta berpegang teguh kepada din (agama, aturan hidup) yang telah disyariatkan oleh-Nya

♦ Memahami Siapakah Allah?


Di gambarkan dalam Al-quran surat asy-Syu’araa’ ayat 78-82, yang artinya:“ Tuhan yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali) dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”.

♦ Gambaran Orang yang Yakin dengan Allah


     Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika menghadapi kesedihan berupa kehilangan putranya, Yusuf, sehingga anak-anaknya yang lain mengiranya akan bertambah sakit dan sedih. Maka dengarlah jawaban Nabi Ya’qub yang perlu diteladani setiap muslim, “Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86)
     “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS Al Baqarah: 186]

2. Janji Allah


     Tsiqah bi wa’dillah adalah percaya dengan janji Allah dalam al-Qur’an maupun Hadits Nabi SAW.
     Percaya kepada janji Allah berpangkal dari iman bahwa janji Allah pasti benar. Dijelaskan dalam beberapa ayat Al-quran;

– “Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS. Ar Ruum: 60)

–“Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Fath: 21)

–“Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji”. (QS.Ali ’Imran: 9).

Beberapa diantara Janji Allah yang Sudah Terbukti Benar

a) Dalam penaklukan jazirah Arab dan Romawi, “ Kalian akan memerangi jazirah Arab lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian akan memerangi Romawi lalu Allah menaklukannya”. (HR. Muslim)
b) Tentang penaklukan Mesir, “Mesir akan ditakklukan. Dia adalah negeri yang didalamnya disebut al-Qirath. Aku wasiatkan, hendaklah kalian berlaku baik terhadap penduduknya.” (HR. Muslim)
c) Tentang penaklukkan Konstantinopel (sekarang Istanbul), “Sungguh Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin penaklukkan kota itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkan kota itu.” (HR.Ahmad).

Sebuah Keyakinan akan Janji Allah akan membuat kita akan berpikir, berusaha dan beraktivitas tidak biasa. Bahwa pertolongan Allah sangat dekat kepada kita.

Keyakinan pada BISYARAH RASULULLAH


     Ketika kami duduk bersama dengan Abdullah bin Amru bin Al-Ash, beliau ditanya tentang kota manakah yang akan (futuh) dikuasai, Konstantinopel atau Roma? Abdullah bin Amru bin Al-Ash meminta diambilkan kotak miliknya yang ada lubangnya dan mengeluarkan kitab dari dalamnya dan berkata, “Abdullah berkata bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel).” (HR Ahmad)
    ” Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya, dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya”.  (HR Ahmad)

Bisyarah Rasulullah inilah yang menjadi penyemangat para Khalifah untuk melakukan futuhat ke wilayah konstantinopel.

  • Futuhat Pertama kali dilakukan oleh Abu Ayyub al-Anshari (44 H) pada masa Khalifah Muawiyyah bin Abu Sufyan, namun mengalami kegagalan.
  • Kemudian pada masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (98 H) masa Kekhalifahan Umayyah , juga tidak berhasil.
  • Selanjutnya Khalifah Harun al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah , belum mampu menaklukkan konstantinopel
     Pada masa Kekhalifahan Utsmanityyah, Khalifah Beyazid I (796 H) dan Khalifah Murad II (824 H) melakukan usaha futuhat namun Allah belum memberi kemenangan. Hingga saat pemerintahan Khalifah Muhammad II/ Sultan Muhammad Alfatih yang akhirnya mampu menaklukkan kota konstantinopel (20 Jumadil Awal 857 H/ 29 Mei 1453)

RAHASIA MEREKA adalah THEY BELIEVE IN SOMETHING THAT CANNOT SEEN BY EYES BUT TO LOOK BEYOND THE GLORY IS THE HARDEST PART
look beyond the glory:

“ Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS al-Baqarah:2-5)

Janji Allah SWT dan Rasulullah SAW yang harus tetap kita yakini kebenarannya antara lain;

1. ALKHILAFAH WA’DULLAH


Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di dunia, yang bertanggung jawab menerapkan hukum islam dan menyampaikan risalah islam keseluruh muka bumi.

Allah SWT berfirman; “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa.” (QS. An-Nur [24] : 55).

Rasulullah SAW bersabda; “ ….Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala minhaj al-nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas cara-cara kenabian). Setelah itu, beliau diam.” (HR. Imam Ahmad).

2. ISLAM AKAN MENANG KEMBALI


     Dalam surah al-Fath ayat 28 Allah SWT berjanji kepada Rasulullah dan umatnya: “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar Dia menangkan atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai Saksi”.
    Dari al-Miqdad bin al-Aswad berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak tersisa di atas bumi ini satupun rumah di kota dan di desa, kecuali Allah memasukkan kata Islam dengan kemuliaan yang menjadikan mulia, atau dengan kehinaan yang menjadikan hina. Adakalanya Allah Yang Mahamulia dan Mahaperkasa memuliakan mereka, lalu Allah menjadikan mereka di antara pejuangnya; atau Allah menghinakan mereka, lalu mereka menjadi pengikutnya.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya).

Dan masih banyak lagi janji Allah lain yang ada di Al Quran dan As Sunnah. Lantas apa yang akan kita lakukan? Menunggu? Atau seperti Rasulullah, para Sahabat & Kaum Muslimin sebelumnya . dan Berusaha Keras untuk menjadi orang-orang yang menyongsong janji itu….

Indikasi Dekatnya Kemenangan


Dulu, menjelang datangnya kemenangan kepada Rasulullah SAW. dan para Sahabatnya terdapat tanda-tanda yang mengisyaratkan hal tersebut. Di antaranya:

(1) . Ada tekanan situasi yang sangat menusuk hati. Berbagai siksaan dan kezaliman menjadikan para Sahabat dan Rasul bertanya, “Kapan pertolongan Allah tiba?” hingga Allah menegaskan: Ingatlah, sesungguhnya pertolongan/kemenangan dari Allah itu dekat .” (TQS al-Baqarah: 214). Sekarang, hati kita penat melihat realitas umat Muhammad mulai dari tudingan fundamendalis, penangkapan, penindasan, penjajahan, pemberangusan etnis, dll.

(2) . Makin tertariknya sebagian lain terhadap Islam di Madinah. Kini, di berbagai belahan dunia makin banyak orang yang tertarik dengan Islam dan menyerukannya.

(3). Makin melemahnya pengaruh Persia dan Romawi sebagai negara adikuasa. Sekarang, Uni Sovyet sudah hancur dan AS sedang morat-marit.

(4). Pada zaman Nabi SAW, 75 pemimpin dari Madinah mendukung Rasulullah. Ini satu-satunya yang kini tinggal menunggu waktu.

Yang harus kita lakukan adalah:

    Pertama: selalu optimis. Jangan dengarkan suara-suara miring karena suara tersebut merebut dan menjauhkan cita-cita kita. Yakinlah akan janji Allah!
    Kedua: terus berjuang demi tegaknya syariah dan Khilafah. Berdakwah tanpa henti!

Pilihan ada di tangan kita, mau menjadi yang manakah kita dengan janji yang telah Allah SWT sampaikan ?

  •      Menolak dan mengutopiskan perjuangan penerapan Syari’ah Islam?
  •      Mendiamkan dan menunggu hasil daripada kejadian yang terjadi di depan kita?
  •      Membuat beribu alasan agar tidak turut berjuang demi tegaknya Islam?
  •      Menyerahkan harta dan nyawa kita dan berbuat sekuat tenaga menegakkan Islam?

Allah SWT mengambarkan dengan jelas, bagaimana kedudukan kaum mukmin dalam peranannya terhadap janji Allah.

“ Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar”. (TQS an-Nisaa [4] : 95)

Syarat- syarat meraih kemenangan


1. Iman Yang Hakiki; “Kita harus meyakini datangnya janji Allah SWT (tsiqah bi wa’dillâh) tersebut adalah bagian dari akidah. Allah menegaskan: “……Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (TQS ar-Rum: 47)

2. Sabar dan Taqwa; “Dengan kesabaran dan ketakwaan kita, Allah akan memberikan pertolonganNya. “Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (TQS. Ali-Imron: 125)

3. Menolong Agama Allah; “ Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong ( agama ) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkanmu.” ( TQS.Muhammad: 7)

4. Dzikrullah & Keteguhan Hati ; “ hai orang-orang yang beriman, apabila lkamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh hatilah kamu dan sebut Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (TSQ.Al Anfal: 45)

5. Persiapan ; “ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-orang selain kamu yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allh mengetahuinya. Apa saja yg kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dg cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (TQS.Al Anfal: 60).

Khatimah


Yakin dengan janji Allah adalah refleksi keimanan kita akan allah swt, Dzat yang menciptakan alam semesta dan isinya termasuk kita sebagai hamba-Nya. Tidak ada yang tidak mungkin kecuali atas kehendaknya. Allah swt sudah berfirman di ayat-ayat nya bahwa pertolongan-Nya sudah dekat, sebagai hamba-Nya kita harus berjuang dengan maksimal untuk membela agama Allah ini. Bukan yakin dengan janji Allah tapi hanya berdiam diri dan menunggu dengan tanpa ada usaha untuk mewujudkan itu, fenomena inilah yang sedang melanda umat muslim sekarang. Semoga kita termasuk orang-orang yang berjuang dengan keras untuk mewujudkan janji Allah swt dan dengan izin Allah Islam akan merjaya kembali menerangi dunia inshaAllah… wallahualam bhishowwab.