Enam Sifat Sahabat yang diperjuangkan Jamaah Tabligh

Dalam menyampaikan dakwahnya Jama’ah Tabligh mempunyai ajaran  pokok atau enam prinsip (doktrin) yang menjadi asas dakwahnya, yaitu:

  •     Kalimah agung (syahadat) atau disebut sebagai Kalimah Tayyibah

Makna dari kalimat terebut ialah bahwa semua makluk hidup tidak mempunyai kekuatan apapun selain kekuatan dari Allah SWT. Menetapkan dan menyakini bahwa hannya Allah yang mengurus dan mengatur semua makhluk dan segala sifat-sifatnya (rubu’iyah).13 Sedangkan Muhammadar rasūlullāh bermakna mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup Rasulullah S.A.W. cara hidup lain hanya akan membawa kita kepada kegagalan.

  •     Menegakkan shalat (Shalat Khusyuk wal Khuduq)

Setelah menyakini kalimat sahadatain maka harus melakukan kewajiban yaitu shalat dengan penuh kekhusu’an. Shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.15 Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari. Shalat adalah suatu ritual ibadah sebagai cara untuk menyambungkan hubungan antara hamba -Nya dengan Allah. Sedangkan cara mendapatkan hakikat shalat khusu’ wa al Khudu’ adalah dengan mendakwahkan pentingnya shalat Khusu’, latihan shalat khusu’, belajar menyelesaikan masalah dengan shalat dan berdo’a kepada Allah agar diberikan taufiq untuk mengerjakan shalat dengan khusu’.

  •     Ilmu dan dzikir

Ilmu dan dzikir adalah sebuah kesatuan tanpa dipisahkan yang saling berkaitan. Orang melakukan dzikir tanpa mengetahui ilmu sama sekali akan melakukannya dengan ngawur. Begitu juga dengan ilmu tanpa dzikir ibaratkan berjalan tanpa tau arah tujuan. Ilmu untuk mengetahui perintah Allah dalam setiap suasana dan keadaan, dzikir adalah menghadirkan Allah dalam setiap perintah-Nya. Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah mengikuti cara Rasulullah.

Ilmu di bagi menjadi dua yaitu ilmu fadlail dan ilmu masa’il. Untuk mendapatan ilmu ma’a dhikir adalah dakwah pentinya ilmu fadlail, memperbanyak duduk di halaqah ta’lim, mempraktikkannya dan berdo’a kepada Allah SWT. Sedangkan untuk mendapatkan hakikat ilmu masa’il  adalah berdakwah mengikuti halaqah masa’il dan bertanya kepada ulama. Sedangkan untuk mendapatkan hakikat dhikir, banyak membaca al-Qur’an berdzikir mengucap kalimat-kalimat tayyibah, mengamalkan do’a-do’a masnunah dalam kehidupan sehari-hari.

  •     Memuliakan setiap Muslim.

Menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya dan tidak mau merepotkan muslim yang lain. Karena menurut mereka merepotkan orang lain hannya akan merusak amal. Tujuan memuliakan sesama muslim adalah agar kita dapat menyampaikan hak dam kewajiban kita kepada sesame muslim.

  •     Ikhlas

Ikhlas berarti meluruskan, memperbaikinya, dan membersihakan niat.Membersihkan niat dalam beramal, semata-matahannya  karena Allah. Tanpa memandang apa yang kita lakukan dalam beramal. Ikhlas adalah suatu rahasia antara hamba dengan Tuhannya yang tidak diketahui oleh siapapun.Ikhlas merupakan ruh dari semua amal perbuatan yang kita lakukan. Maksud dan tujuan kita beramal hanyya karena Allah, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangannya hannya karena ridho Allah.


  •     Berjuang fi sabilillah (keluar)


Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah. Menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.