Manfaat Sunnah Memelihara Whuduq

Menjaga wudhu merupakan sunnah yang terlihat mudah tapi sulit untuk dipraktekkan. Karena ada rasa malas dibalik setiap ajaran Rasulullah.  Dari rasa rasa malas ketika wudhu sudah batal dan harus pergi untuk berwudhu lagi.

Padahal, menjaga wudhu merupakan sunnah yang begitu baik.

Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

sunnah yang terkesan boros karena buang-buang air dan merepotkan ini? Apakah manfaat yang akan kita dapatkan jika mengamalkannya? Berikut ini penjelasan Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham tentang 10 rahasia di balik sunnah menjaga wudhu.

Dai kelahiran Banjarmasin ini mengawali nasihatnya dengan mengatakan, “Keluargaku tercinta karena Allah Ta’ala, (inilah) hal ringan dan sederhana, tetapi sangat-sangat besar nilai manfaatnya.”

  • Sebab kecintaan dari Allah Ta’ala atau Syarat Allah mencintai kita.
  • Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (al-Baqarah [2]: 222)
  • Sunnah mulia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
  • Dai yang kerap mengenakan busana serbaputih ini mengatakan, “Tiada orang yang selalu menjaga wudhunya, kecuali orang itu benar-benar beriman.”
  • Meraih doa para malaikat
  • Kepada orang yang mendawamkan wudhunya, malaikat senantiasa berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosanya. Rahmatilah dia sampai wudhunya batal.”
  • Wajahnya bersih, segar, dan bercahaya
  • Cermatilah saudara-saudara kita yang senantiasa menjaga wudhunya. Wajahnya bercahaya. Senyumnya sumringah dan inspiratif.
Selain itu, manfaat menjaga whuduq adalah Terjaga dari nafsu jahat
  1. Aura mereka senantiasa positif. Pikiran dan hatinya bersih. Saat melihat yang haram, mereka langsung menundukkan pandangan seraya memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala.
  2. Himmatul Hasanaati
  3. Kaum Muslimin penjaga wudhu, tegas dai yang kini menetap di Bogor Jawa Barat ini, “Energinya maunya hanya yang baik, halal, dan positif.”
  4. Tumbuh dan berkembangnya akhlak yang mulia
  5. Akhlak merupakan kecenderungan diri. Awalnya pemberian. Namun, ianya harus dijaga agar tumbuh dan berkembang. Wudhu adalah energi positif yang membuat seorang hamba bertambah baik akhlaknya.
  6. Jaminan husnul khatimah
  7. Sebab mati datang sekonyong-konyong, maka orang mukmin yang cerdas senantiasa menjaga dirinya dari kesucian. Saat meninggal dalam keadaan suci, jelas pemimpin Majlis az-Zikra ini, “Ia akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah karena meninggal dalam keadaan suci.”
  8. Diterangi alam kuburnya
  9. Terangnya alam kubur ini merupakan pancaran dari anggota tubuh yang bercahaya lantaran air wudhu
  10. Termasuk Ahlul Karaami
  11. Mereka yang senantiasa menjaga wudhu adalah hamba-hamba Allah Ta’ala yang memiliki kedudukan mulia.
  12. “Sejatinya ummatku pada Hari Kiamat akan datang dalam kondisi wajah, ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka (menjaga) wudhu semasa hidup di dunia.“ (HR Bukhari dan Muslim).

Wallahu a’lam. Dari berbagai sumber, niat amal dan sampaikan. [Pirman/BersamaDakwah]