Metode Penilitian dalam Skripsi, Pembahasan & Hasil

Uraian tentang metode penelitian dimuat dalam bagian tersendiri, yakni Bab III. Dalam metode penelitian kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, dan diakhiri dengan analisis data. Yang perlu diuraikan dalam Bab III (pendekatan atau penelitian kuantitatif) adalah: (1) jenis dan desain penelitian, (2) populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, (3) variabel penelitian yang dirumuskan secara operasional, (4) instrumen penelitian disertai penentuan validitas dan reliabilitasnya, (5) teknik pengumpulan data, serta (6) teknik pengolahan dan analisis data.

Dalam uraian tentang metode penelitian itu tidak cukup hanya disebut istilah-istilah, seperti angket, interview guide, observasi, wawancara. Masing-masing istilah tersebut perlu diterangkan prosedur penggunaan atau pelaksanaannya. Bahkan, kegunaan dari masing-- masing teknik atau metode yang digunakan perlu diterangkan secara jelas.

Sebaliknya pengertian populasi, sampel, teknik penentuan sampel, angket, guide interview, observation guide, wawancara, dan sebagainya tidak perlu diuraikan sebagaimana dalam
mata kuliah metodologi penelitian.

Yang diuraikan adalah siapa atau apa populasinya, berapa ukuran populasinya, berapa ukuran sampelnya, apa teknik penarikan sampelnya, apa alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, apa teknik pengumpulan datanya, apa teknik pengolahan dan analisis data yang dipilih dan digunakan.

Masing-masing metode penelitian yang dipilih perlu diuraikan secara operasional sesuai dengan apa yang dikerjakan peneliti.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan dimuat dalam Bab IV. Bab ini dapat dirinci menjadi dua
sub dan setiap sub dapat dirinci menjadi beberapa bagian yang mencerminkan temuan atas
pemecahan masalah-masalah yang dirumuskan dalam bab pendahuluan. Jawaban atas masalah yang dirumuskan di bab pendahuluan harus diuraikan dengan jelas, sistematis, dan
tuntas.

Pembahasan hasil penelitian harus dilakukan secara sungguh-sungguh dengan
memperhatikan teori yang digunakan. Agar pembahasan dapat dilakukan secara jelas,
sistematis, dan tuntas, maka peneliti dapat mengikuti rambu-rambu pertanyaan sebagai
berikut:
  • Apakah temuannya sesuai dengan teori yang digunakan? Mengapa demikian? 
  • Apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi? 
  • Apakah ada kekurangtepatan telaah teori dan metodologis yang digunakan?
  • Pembahasan berisi uraian singkat hasil penelitian, analisis rasional peneliti, konfirmasi dengan teori, dan konfirmasi dengan hasil penelitian terdahulu.

Penutup
Penutup merupakan bab terakhir dari isi pokok skripsi. Sesuai dengan isinya, bagian ini
dapat dibagi menjadi dua sub-bab, yaitu simpulan dan saran.

Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan, dan uraian tentang hasil penelitian dan
pembahasannya. Masalah yang dikemukakan di bagian pendahuluan semuanya harus
terjawab dan dengan jawaban itu semua tujuan dapat tercapai. Uraian atau pembahasan
masalah dalam bab sebelumnya harus ada simpulannya.

Saran harus sejalan dengan simpulan atau temuan. Saran hendaklah disertai dengan
argumentasinya juga disertai jalan keluarnya. Saran dapat bersifat praktis atau teoretis.
Termasuk saran yang berharga adalah saran tentang perlunya dilakukan penelitian lanjutan,
mengingat bahwa belum tentu semua masalah dapat dipecahkan secara tuntas atas dasar
penelitian yang telah dilakukan atau setelah selesainya penelitian ini timbul masalah lain
yang terkait.

2. Penelitian Kualitatif

Terdapat beberapa rancangan dan metode penelitian kualitatif yang berbeda dan hal ini
mengakibatkan penyajiannya akan berbeda pula. Ada beberapa pendekatan penelitian
kualitatif yang sering digunakan, seperti: (1) fenomenologi, (2) hermeneutika, (3) etnografi,
(4) grounded theory. Adapun desain penelitian kualitatif dapat berupa studi kasus, grounded
study, etnometodologi, biografi, historical, social science, riset klinis, dan lain-lain.

Kerangka penelitian kualitatif yang diuraikan dalam pedoman ini tidak dimaksudkan untuk
semua jenis penelitian kualitatif, melainkan hanya untuk memberi kerangka dasar bagi
penulisan skripsi yang menggunakan metode penelitian kualitatif.

Secara filosofis, kerangka penelitian kualitatif tidak sama dengan kerangka penelitian
kuantitatif. Namun, untuk memudahkan penggunaannya perlu disepakati beberapa ketentuan
sebagai berikut:
  • 1. Struktur skripsi yang menggunakan penelitian kualitatif terdiri dari bagian awal, isi, dan akhir skripsi.
  • 2. Bagian awal dan akhir pada dasarnya sama dengan struktur skripsi yang menggunakan penelitian kuantitatif.
  • 3. Bagian isi penelitian kualitatif (termasuk penelitian untuk karya ilmiah mahasiswa) memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian kuantitatif, terutama bagi para ahli yang mengikuti aliran post modern.

Karakteristik yang dominan terletak pada isi masing masing bab atau sub-bab, di mana bagian telaah
kepustakaan (landasan teori), kerangka teoretik, dan metode penelitian ditempatkan sebagai bagian (sub-bab) dari Bab Pendahuluan.

Bertitik tolak dari kedua ketentuan tersebut (no. 3), maka perlu ditetapkan pedoman struktur
bagian isi (pokok) skripsi yang menggunakan penelitian kualitatif sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Bab ini pada dasarnya menguraikan bagian-bagian yang sama seperti penulisan skripsi yang
menggunakan penelitian kuantitatif. Dalam bab ini perlu diuraikan keadaan umum yang mewarnai masalah yang menjadi topik penelitian.

Bagian pendahuluan berisi (1) Latar belakang, (2) perumusan masalah atau fokus masalah, (3) tujuan penelitian, dan (4) kegunaan penelitian.. Meskipun demikian, ada persoalan yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan skripsi yang menggunakan penelitian kualitatif, di antaranya:

1) Perumusan masalah perlu mendapat perhatian karena ada perbedaan substansial antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif lebih diarahkan atau ditujukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Oleh karena itu, perumusan masalah harus difokuskan pada persoalan utama secara tegas dan jelas. Jika perlu, peneliti dapat menyertakan masalah-masalah yang lebih kecil sebagai unsur dari masalah utama (pokok) dan disajikan setelah masalah pokok (masalah penelitian).

2) Tujuan Penelitian mengungkapkan apa yang ingin dicapai dalam penelitian dan menggambarkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencari jawaban atas masalah penelitian. Tujuan dirumuskan dengan kalimat yang jelas, operasional, dan merupakan jabaran pemecahan masalah penelitian.

3) Kegunaan atau pentingnya penelitian, baik bagi pengembangan ilmu maupun bagi kepentingan praktis, diuraikan secara jelas. Uraian dalam subbab ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah yang dipilih itu benar-benar penting untuk diteliti.

b. Penelaahan Kepustakaan dan/atau Kerangka Teoretik

Penelitian kualitatif dapat mengemukakan bagian penelaahan kepustakaan dan/atau kerangka teoretik, sesuai dengan pendekatan dan disain penelitian yang digunakan. Bagian ini disajikan dalam bab tersendiri (Bab II), dan disarankan bukan hanya menguraikan penelaahan kepustakaan, melainkan dilengkapi dengan kerangka teoretiknya.

Pentingnya penelaahan kepustakaan dalam skripsi yaitu karena pada hakikatnya hasil
penelitian seseorang bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu
yang berkaitan dengan temuan dalam penelitian sebelumnya.

Dalam bagian ini hasil penelitian sebelumnya harus dikemukakan untuk memberi gambaran pengetahuan yang mendasari pelaksanaan penelitian dan pada gilirannya dapat diketahui kontribusi hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan atau kebijakan praktis secara jelas. Penelaahan

kepustakaan disusun secara kronologis sesuai dengan kemutakhiran teori maupun data
empiris, sehingga dapat diketahui perkembangan keilmuan dan hasil penelitian. Kerangka teoretik yang berfungsi sebagai "hipotesis kerja" dimungkinkan untuk disajikan dalam penelitian kualitatif.

Kerangka teori dalam penelitian kualitatif merupakan kumpulan konsep-konsep relevan yang terintegrasi dalam satu sistem penjelasan yang berfungsi sebagai pedoman kerja, baik dalam menyusun metode, pelaksanaan di lapangan, maupun pembahasan hasil penelitian.

c. Metode Penelitian

Bagian ini disajikan dalam Bab tersendiri (Bab III) dengan menguraikan bagian-bagian (sub-bab) sebagai berikut: (1) dasar penelitian, (2) fokus dan lokus penelitian, (3) sumber data, (4) alat dan teknik pengumpulan data, (5) objektivitas dan keabsahan data, (6) model analisis data, serta (7) prosedur penelitian.

Bagian-bagian tersebut harus diuraikan sesuai dengan apa yang dilakukan peneliti, terutama
dalam penyusunan pelaporannya. Dengan kata lain, uraian bagian ini tidak hanya bersifat
konseptual atau teoritik, tetapi menyajikan uraian mengenai kejadian yang dilakukan
peneliti di lapangan.

Misalnya, untuk mendapatkan data yang objektif dilakukan triangulasi. Secara teoritik ada
4 (empat) macam triangulasi, yaitu: (1) metode, (2) sumber, (3) peneliti, dan (4) teori. Apakah semua triangulasi digunakan atau dilaksanakan oleh peneliti? Jika tidak, peneliti cukup menguraikan jenis triangulasi yang digunakan untuk menguji objektivitas data beserta seluruh prosedumya.

Untuk menguji keabsahan data, peneliti dapat menggunakan metode lain seperti: perpanjangan kehadiran pengamat, diskusi rekan sejawat, analisis kasus negatif, review informan, atau kecukupan referensi.


Secara teoretik ada beberapa model analisis yang dapat digunakan, seperti: (1) interactive analysis models, dan (2) flow analysis models. Apakah kedua model ini digunakan sekaligus dalam suatu penelitian? Jika tidak, peneliti cukup menguraikan model yang digunakan. Ini sangat penting karena setiap model memiliki bagian-bagian yang perlu dijelaskan, baik secara konseptual maupun penerapannya. Misalnya, interactive analysis models memiliki 3 (tiga) komponen utama, yaitu: (1) sajian data, (2) reduksi data, dan (3) verifikasi data yang harus berinteraksi secara logis dan terus-menerus, sehingga dapat ditarik simpulan yang akurat.

d. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini merupakan pelaporan hasil penelitian dan pembahasannya yang mengaitkan dengan kerangka teori dan/atau penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian kualitatif, biasanya tidak dipisahkan antara hasil dan pembahasan dalam bagian tersendiri.

Bagian ini dapat terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi yang akan disajikan. Pada umumnya materi yang dilaporkan dalam bab yang lebih awal bersifat lebih umum daripada materi bab yang selanjutnya. Dengan demikian, bab berikutnya bersifat lebih rinci, spesifik, operasional dan mengarah kepada penjelasan lebih terfokus dari topik penelitian dalam skripsi.

Untuk memudahkan pelaksanaannya, pedoman ini menetapkan bahwa bagian ini disajikan
dalam satu Bab, yaitu Bab IV dengan judul: Hasil dan Pembahasan. Isi bab ini secara garis
besar dapat dirinci menjadi 2 (dua) sub-bab sebagai berikut:

1. Deskripsi tentang latar penelitian, baik fisik maupun sosial. Bagian ini dapat dirinci menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Misalnya:
1.1. Lingkungan Alam, Sejarah, dan Tata Pemerintahan Lokasi Penelitian.
1.2. Organisasi dan Kehidupan Sosial Masyarakat.

2. Deskripsi temuan yang diorganisasikan di sekitar pertanyaan-pertanyaan penelitian
dan pembahasannya secara integratif dan komprehensif. Bagian ini dapat dirinci sesuai
dengan permasalahan yang dikaji. Ada 3 (tiga) bagian yang sangat penting, yaitu:
2.1. Deskripsi informasi hasil pengamatan, wawancara, dan atau informasi yang
berasal dari dokumen, foto,dan lain-lain.
2.2. Deskripsi hasil analisis data yang berupa penyajian pola, tema, kecenderungan, dan
motivasi yang muncul dari data, serta penyajian kategori, sistem klasifikasi,
dan tipologi (tipologi yang disusun subjek untuk menjelaskan dunianya dan
yang disusun peneliti).
2.3. Penafsiran dan penjelasan, berupa ulasan tentang kaitan antara kategori dengan
dimensi, antara konsep dan konsep, dan berupa persoalan yang berkaitan
dengan sebab dan konsekuensinya.

e. Penutup

Bagian ini merupakan bab terakhir dari isi pokok skripsi, terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan berisi uraian tentang temuan-temuan yang penting dalam penelitian dan implikasi-implikasi dari temuan tersebut. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan, dan merupakan ringkasan hasil pembahasan dan analisis. Uraian dalam simpulan harus menjawab masalah yang dikemukakan dalam bab pendahuluan dan memenuhi semua tujuan penelitian.

Saran dikemukakan dengan mengaitkan temuan dalam simpulan dan kalau mungkin jalan
keluarnya juga disampaikan. Saran dapat bersifat praktis atau teoretis. Selain itu, perlu juga
dikemukakan masalah-masalah baru yang ditemukan dalam penelitian yang memerlukan
penelitian lanjutan.