Cara dan Panduan Penulisan Daftar Pustaka di Skripsi

Daftar Pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka adalah pustaka yang benar-benar dirujuk dalam
teks skripsi. Penulisan daftar pustaka harus sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka. Perlu diperhatikan pula kemutakhirannya (setidaknya sepuluh tahun terakhir) dan diusahakan juga dari hasil-hasil penelitian atau jurnal ilmiah yang relevan dengan topik skripsi.

Dalam pedoman ini penulisan daftar pustaka diatur sebagai berikut:
1. Lembar daftar pustaka diberi judul: DAFTAR PUSTAKA (ditulis dengan huruf kapital
tegak berukuran 12 pt font Times New Roman dan ditempatkan pada bagian tengah atas.

2. Bahan pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka, meliputi:
  • a. nama pengarang,
  • b. tahun penerbitan,
  • c. judul (termasuk sub judul),
  • d. tempat penerbitan, dan
  • e. nama penerbit.
Penulisan bahan pustaka menggunakan huruf tegak, kecuali penulisan judul buku dan antara bagian yang satu dengan yang lain dipisah tanda titik, kecuali antara kota penerbit dan penerbit menggunakan tanda titik dua.

3. Nama pengarang yang terdiri dari dua bagian atau lebih ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak) dan nama tengahnya (kalau ada) diakhiri dengan titik. Pengedepanan nama akhir pengarang bersifat menyeluruh, tidak dipertimbangkan apakah nama akhir itu nama asli, nama keluarga, nama suami, atau nama marga.

4. Bahan pustaka yang ditulis dua orang atau lebih, maka penulisan nama pengarang pertama mengikuti ketentuan no. 3 dan pengarang berikut ditulis tanpa mengedepankan nama belakangnya. Antara pengarang pertama dan kedua dipisah dengan kata sambung dan.

Jika pengarangnya terdiri dari 3 (tiga) orang, maka antara pengarang pertama dan kedua dipisah dengan tanda titik dan koma, serta antara pengarang kedua dan ketiga dipisah dengan tanda koma dan kata sambung dan. Jika pengarangnya lebih dari 3 (tiga) orang, maka yang ditulis hanya pengarang pertama yang diakhiri dengan tanda koma dan disertai dengan tulisan dkk.

5. Penulisan nama pengarang dimulai dari tepi kiri, sedangkan baris selanjutnya dimulai
pada karakter keenam dengan menggunakan spasi tunggal.

6. Penulisan antara bahan pustaka yang satu dan yang lain menggunakan jarak spasi
rangkap.

Contoh:
Booth, Anne., William J. O'Malley, dan Anna Weidemann. 1998. Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Salvatore, Dominick. 2001. Managerial Economics in a Global Economy.
Orlando Florida: Harcourt College Publisher.
Strunk, W., Jr. and E.B. Ehite. 1979. The elements of Style (3rd ed.). New York:
MacMillan.

7. Jika beberapa buku dijadikan sumber dan ditulis oleh orang yang sama, maka nama pengarang tidak perlu ditulis ulang dan sebagai gantinya digunakan tanda garis putus sepanjang 5 (lima) karakter. Apabila buku-buku tersebut diterbitkan dalam tahun yang sama, maka angka tahun penerbitan buku berikutnya diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya. Urutan penulisannya ditentukan berdasarkan abjad judul bukubukunya.

Contoh:
Sukirno, Sadono. 2000a. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
--------- 2000b. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

8. Buku yang berisi kumpulan artikel yang ada editornya ditulis sama bahan pustaka
yang berupa buku, hanya saja ditambah dengan (Ed.) di antara nama pengarang
dan tahun penerbitan.
Contoh:
George, Psacharopoulos (Ed). 1997. Economic of Education Research and Studies.
New York: Pergamon Press.

9. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) ditulis dengan urutan nama pengarang artikel diikuti dengan tahun penerbitan dan judul artikel ditulis dalam tanda petik. Diikuti kata dalam dan nama editor dengan keterangan (Ed.), judul buku kumpulan (dicetak miring), kota penerbit, dan penerbit serta halaman artikel. Masingmasing bagian dipisah dengan tanda titik, kecuali antara kota penerbit dan penerbit dipisah dengan tanda titik dua.

Contoh:
Levin, Henry M. 1997. “School Finance”. Dalam Psacharopoulos (Ed.), Economic
Education Research and Studies. New York: Pergamon Press. Hal. 234-250.
Nababan, T. Sihol. 2004. “Kemiskinan di Indonesia: Kajian Teoretik Penyebab dan
Penanggulangannya”. Dalam Agung Riyandi (Ed.), Bunga Rampai
Ekonomika Pembangunan. Semarang: UNDIP Press

10. Artikel jurnal ditulis seperti bahan pustaka yang berupa buku yang berisi kumpulan artikel. Bedanya, setelah penulisan judul artikel secara berturut-turut ditulis nama jurnal (dicetak miring), nomor jurnal, dan hal. Artikel. Masing-masing bagian dipisah dengan tanda titik, kecuali antara kota terbit dan penerbit dipisah dengan tanda titik dua.

Contoh:
Waridin. 2006. “Fungsi keuntungan usahatani tembakau di Kabupaten
Kendal Jawa Tengah”. Dalam Jurnal Sosio Ekonomika, Volume 12 No. 1.
Hal 23-46 Bandar Lampung: Universitas Lampung.

11. Artikel dalam koran ditulis sama bahan pustaka yang berupa artikel dalam jurnal. Akan tetapi, jika artikel itu tanpa nama pengarang, yang pertama ditulis adalah nama korannya sebagai pengganti nama pengarang Di belakang angka tahun dan nomor koran ditambahkan tanggal dan bulan terbitan, dilanjutkan dengan nomor halaman yang didahului singkatan hal.

Contoh:
Ahmad, Dj. 2003. “Ujian Penghabisan, Ebtanas, hingga UAN”. Dalam Kompas. No.
328. Tahun ke 38. 5 Juni. Hal. 4 dan 5.
Jawa Pos. 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. IV. 02. 22 Juni. Hal. 3.0
12. Dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan
tanpa lembaga ditulis sebagai berikut. Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal
dengan huruf miring, diikuti tahun terbit, kota terbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya.

13. Bahan pustaka yang ditulis atas nama lembaga ditulis dengan urutan sebagaii berikut.
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun,
judul karangan, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung
jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


14. Buku terjemahan ditulis dengan urutan sebagai berikut: Nama pengarang asli, diikuti
tahun penerbitan karya terjemahan, judul terjemahan, nama penerjemah (yang
didahului kata Terjemahan, nama tempat penerbitan, dan nama penerbit
ter jemahan.
Contoh:
Ary, D., L.C. Jacobs dan A. Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.
Robbins, Stephen S. 1998. Perilaku Organisasi. Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Terjemahan Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Jakarta:
Prenhallindo.

15. Skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian ditulis dengan menambahkan
pernyataan "skripsi, disertasi, atau laporan penelitian", diikuti nama universitas atau
lembaga penyelenggara penelitian. Nama kota dibubuhkan kalau nama universitas itu
tidak menggunakan nama kota, misalnya Universitas Indonesia, Jakarta.
Contoh:
Ustadi, Noor Hamid. 2001. “Pengaruh Kualitas Audit Laporan Keuangan Tahunan
terhadap Kualitas Informasi Keuangan bagi Para Investor di Bursa Efek
Jakarta”. Disertasi. Bandung: Fakultas Ekonomi UNPAD


16. Makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya ditulis dengan
menambahkan kata "Makalah di saj ikan dalam . . . . . , di ikut i nama
per t emuan, l embaga penyelenggara dan tempat penyelenggaraan.
Contoh:
Huda, N. 1991. “Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal”. Makalah disajikan
dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, 12 Juli.
Karim, Z. 1987. “Tatakota di Negara-negara Berkembang”. Makalah
disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2
September.

17. Rujukan bisa diperoleh dari internet. Pada dasamya penulisan rujukan dari internet
sama dengan penulisan bahan pustaka. Perbedaannya terletak pada bagian setelah
judul. Pada rujukan dari internet; setelah judul dituliskan sumber dan tanggal akses
rujukan. Jadi, urutannya ialah nama belakang, nama depan, tahun terbit, judul (dicetak
miring), lalu protokol dan alamatnya, path, dan tanggal akses yang ditaruh di dalam
tanda kurung. Bahan dari internet ada yang berasal dari dokumen, dari email,
discussion list, dan newsgroup, Protocol Gopher, File Transfer Protocols (FTP),
Telnet Protocols, atau dari sumber Online dan Database Online.
Contoh:
Sandler, Corey. 2005. 101 Small Busissnes Ideas for Under $ 5,000.
http://www.gigapedia.com/talent/lpb/muddex/ essay. (2 Desember.2007).


18. Pada rujukan yang diperoleh melalui email, discussion lists, dan newsgroup yang
dianggap judul adalah ihwal (Re:. ..) . Contoh:
Crump, E. Re: Preserving Writing. Alliance for Computers and writingListerv.
Acw.a@unicom.acc.ttu.edu (31 Mar. 1995).
Heilke, J. 1996. May 3. Re: Webfolios. Acw-I@ttacs.ttu.gekaedu http/
Hwww.ttu.edu/Iists/acw-1/9605 (31 Dec. 1996).


19. File yang terdapat di dalam kumpulan file seorang editor sama dengan penulisan
naskah yang terdapat di dalam kumpulan karangan seorang editor.
Contoh:
Deero. 1896. Pro Archia. In J.B. Greenbough (Ed.) Select Orations of Deero. Boston:
Ginn. Project Libellus (Vers.0.01). (1994). Gopher://gopher.etext.org,
ibellus/texts/cicero/arch (11 Aug. 1996).
Kalau nama pengarang tidak ada, langsung dituliskan judul informasinya.
Contoh:
Little machines: Rearticulating. hypertxt users.ftp://ftp.deadalus.com/
pub/CCCC95/johnsoneiloia (14 Aug. 1996).
Help. Internet Public Library. telnet://ipl.org:8888/,help (1 Dec. 1996).
Fine arts. 1993. In E.D. Hirsch, Jr., J.F.Kett & J. Trefil (Ed.) Dictionary of Cultural
Literary. Boston: Houghton Mifflin. INSO Corp. America Online. Reference
Desk/Dictionaries/Dictionary of Cultural Literary (20 May 1996).


20. Selain dari internet, bahan rujukan bisa diambil dari rekaman video, rekaman kaset,
CD-ROM, atau artikel jurnal elektronik. Cara menulisnya sama dengan cara menulis
daftar pustaka tulis. Bedanya, pada rekaman video, nama yang dicantumkan adalah
nama produser dan director, dan ditaruh di depan judul. Pada rekaman kaset yang
dicantumkan adalah nama pembicaranya, sedangkan CD-ROM dan ar t ikel
jurnal elektronik, yang dicantumkan adalah nama penulisnya. Di belakang judul
dicantumkan keterangan rekaman video, kaset, atau CD-ROM yang ditaruh di dalam
tanda kurung.
Contoh:
Rekaman Video
Porn, L. (Producer) & S. Kotton (Director). 1994. Isabel Allende: The Woman's voice in
Latin-American Literature. (Videorecording). San Fransisco: KQED.
Rekaman Kaset
Costa Jr., P.T. (Pembicara). 1998. Personality, Continuity, and Changes of Adult Life.
Rekaman Kaset No. 207-433-88A-B). Washington, DC: American Psychological
Association.
CD-ROM
Preiss, Byron, dan Nixon, Jeff. 1994. The Ultimate Frank Lloyd Wright: American
Architect. (CD-ROM). New York; Byron Press Multimedia.
24
Artikel Jurnal Elektronik
Funder, D.C. 1994 March. Judgemental Process and Content. Commentary on Koehler
on Base-rate (9 pagraf). Psychology. (Online serial) 5(17). Diperoleh dari
FTP: Hostname:princeton.edu. Directori: pub/harnad/ Psychology/1994.
volume.5 File: Psychology, 94.5.17.base-rate,12.funde. (20 Juni 2000).

Rujukan dari internet, rekaman video, kaset, CD-ROM, dan jurnal elektronik itu disusun
terpadu dengan daftar rujukan yang berupa bahan pustaka (tulis). Keseluruhan bahan
pustaka ditulis dan rujukan yang nontulis itu disusun dalam sebuah daftar pustaka diurutkan
menurut abjad, dengan tidak diberi nomor urut.

Pengurutan abjad didasarkan kepada huruf pertama nama yang ditulis dalam satuan bahan pustaka. Misalnya Huda dan Karim urutannya lebih dulu Huda karena dalam urutan abjad huruf H lebih dulu daripada K.

Jika sederet nama berawal dengan huruf yang sama, pengurutannya didasarkan kepada
huruf kedua pada nama itu. Jika huruf pertama dan kedua itu pun sama, pengurutannya
didasarkan kepada huruf ketiga; begitu seterusnya seperti urutan kata dalam kamus.